JAMI'IYYAH MUCHADLOROH

Seiring waktu berjalan dan semakin bertambahnya santri, KH. Muslich Abbas membentuk sebuah organisasi kepengurusan. Disamping demikian, beliau merasa sudah saatnya mengajarkan pentingnya berorgnisasi/berjam’iyyah bagi para santri. Kemudian dibentuklah Jam’iyyah Muchadloroh. Jam’iyyah Muchadloroh dibentuk dengan beranggotakan oleh santri senior yang sudah dipandang cakap untuk membantu tugas-tugas beliau. Dengan menugaskan salah satu santri sebagai ketua dan beberapa yang lain sebagai pengurus harian dan bagian bidang tertentu. Seperti bidang Pendidikan, Kegiatan, Keamanan dan Sarana Prasarana serta Ketua Kamar beliau sendiri bertindak sebagai Pelindung sekaligus Penasehat, yang kemudian pada perjalanan pergantian kepengurusan jam’iyyah ini dari generasi ke generasi, jabatan penasehat diserahkan kepada Putra dan Putri beliau.

Jam’iyyah Muchadloroh merupakan organisasi internal Pondok Pesantren Salafiyyah Fatchul Ulum Pacet, sampai dengan saat ini sudah ada pergantian kepengurusan sebanyak 28 kali. Tugas utama dari pengurus Jam’iyyah Muchadloroh ialah membimbing, mengarahkan dan menangani kebutuhan para santri. Hal ini sudah di atur didalam AD/ART yang telah disepakati Bersama dan disetujui oleh pengasuh pondok pesantren.

Kepengurusan Jam’iyyah Muchadloroh, pada awalnya hanya beranggotan santri putra yang di tunjuk oleh pengasuh. Sementara santri putri yang jumlahnya masih beberapa, diurus langsung oleh KH. Muslich Abbas dan Nyai Hj. Dewi Ulfah istri beliau. Setelah ±2 tahun, yaitu pada 1992 dibentuklah kepengurusan khusus santri putri. Sehingga meski dengan sarana seadanya dan tempat tinggal (kamar) yang masih menjadi satu dengan kediaman pengasuh, santri putri tetap bisa belajar berorganisasi dan hidup mandiri. Dalam perjalanannya Jam’iyyah Muchadloroh Putra dan Putri yang merupakah pengurus pondok pesantren, terus berkembang dan bersinergi untuk mewujudkan cita-cita pengasuh. Dan seiring waktu pembentukan pengurus mulai dibuat dengan cara aklamasi, walaupun terkadang sistem awal (melalui utusan pengasuh) juga diterapkan. Hal ini sebagai wujud pembelajaran bagi para santri untuk siap dipimpin dan menjadi seorang pemimpin. Tujuannya agar kelak ketika sudah waktunya mengabdi pada masyarakat dan bangsa, menjadi generasi yang berkarakter dan juga kompeten didalam berbagai bidang. Disamping pembelajaran berorganisasi, Jam’iyyah Muchadloroh juga menangani segala macam kegiatan santri, mulai dari membimbing dalam hal menjalani kewajiban, mentaati peraturan, memahami hak dan kewajiban, sampai dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat ekstrakurikuler pondok pesantren. Pembelajaran amaliyah aswaja an-Nahdliyah menjadi prioritas pembelajaran utama, seperti bimbingan membaca Maulidud Diba’, Maulidul Habsyi, Manaqib, Istighostah dan lain sebagainya. Pembekalan public speaking seperti MC, Pidato dan Khutbah serta hal-hal yang bertujuan untuk menggali potensin seperti keterampilan (penguasaan media dan desain grafis, beternak, brcocok tanam, tata boga, tata busana dan tata rias) dan juga penguasaan bidang kesenian seperti Al-Banjari, Qiro’ah, Dekorasi dan lain-lain.