Syaikhina: Kedamaian Akan Terwujud Bila Manusia Saling Menghargai

Image placeholder

FU Media, Fatchul Ulum Pacet |

Hidup Damai Dalam Berbangsa Dan Bernegara, Akhir-akhir Ini Mulai Terasa Seakan Memudar. Hal Ini Dikarenakan Kurangnya Saling Menghargai Antar Sesama. Menyikapi Hal Ini Syaikhina KH Muslich Abbas SH, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyyah Fatchul Ulum (PPSFU) Pacet Memberikan Pesan Pada Para Jamaah Dan Semua Santri Saat Memberikan Kajian Rutin Ichya’ Ulumuddin. Jum’at (26/10) Pagi. Secara Tegas Beliau Menyampaikan Agar Umat Islam Senantiasa Belajar Saling Menghargai Antar Sesama. Baik Itu Sesama Umat Islam Itu Sendiri, Maupun Pada Umat Beragama Lain. “Sebagai Manusia, Sudah Seharusnya Menghargai Sesamanya. Meskipun Mereka Berbeda Etnis Dan Golongan, Atau Bahkan Berbeda Agamanya”, Ungkap Beliau Pada Para Jama’ah Kajian Rutin Jum’ah Pagi Yang Terdiri Dari Masyarakat Berbagai Kalangan, Alumni Dan Santri Ini. Untuk Mewujudkan Hal Tersebut, Sebagai Manusia Harus Mengetahui Tugasnya Masing-masing.

Tugas Tersebut Ialah; Pertama, Memberi Rasa Aman. Memberikan Rasa Aman Bagi Sesama Manusia Ini Sangat Penting, Oleh Karenanya Sebagai Bangsa Kita Harus Bisa Menciptakan Rasa Aman Bagi Bangsa Lain. Tentunya Semua Harus Diawali Dari Pribadi Masing-masing, Agar Saat Kita Mengajak Orang Lain Untuk Melakukan Hal Yang Sama Bisa Diterima Dengan Lapang Dada. “Didalam Menciptakan Rasa Aman, Manusia Harus Berpegang Pada Aturan Yang Ada. Jangan Sampai Dalam Melakukannya Justru Menimbulkan Pemahaman Yang Salah”. Kata Beliau Memaparkan. Komitmen Bersama Untuk Menciptakan Rasa Aman Harus Dilakukan Oleh Semua Umat Islam. Maka Dimana Tempat Disitu Ada Umat Islam, Kedamaian Akan Tercipta. Meskipun Ditempat Tersebut Hidup Berbagai Umat Yang Berbeda Golongannya, Keyaqinannya, Dan Agamanya.

Kedua, Menjalin Shilaturrohim (menyambung Tali Persaudaraan) Antar Sesama. Shilaturrohim Harus Dilakukan Untuk Menjaga Hati Dari Berpikiran Buruk Pada Orang Lain. Dengan Shilaturrohim Kita Bisa Saling Menyampaikan Pendapat, Bertukar Ilmu Dan Pemahaman, Dan Menyatukan Visi Misi Didalam Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Shilaturrohim Itu Harus Selalu Dijaga, Apalagi Dizaman Yang Sudah Berkemajuan Seperti Sekarang Ini Shilaturrohim Bisa Dilakukan Dengan Berbagai Cara”. Lanjut Beliau. Meski Demikian, Menurut Beliau Akhir-akhir Ini Shilaturrohim Banyak Mengalami Kemerosotan. Adanya Berbagai Fasilitas Berupa Teknologi Untuk Menjalin Shilaturrohim Justru Membuat Kurangnya Kehati-hatian Manusia Didalam Menyampaikan Pendapatnya. Sehingga Fasilitas Yang Seharusnya Menjadi Penunjang Menjalin Hubungan Dan Menebarkan Kedamaian, Justru Menjadi Sebabnya Perpecahan.

Syaikhina Juga Menyampaikan, Bahwa Seharusnya Sebagai Umat Islam Kita Bisa Memanfaatkan Fasilitas Teknologi Ini Sebagai Alat Untuk Menebarkan Kedamaian Pada Sesama Bangsa, Bukan Sebaliknya. Ketiga, Peduli Pada Sesama. Kepedulian Pada Sesama Akan Menciptakan Pemerataan Perekonomian Dalam Sebuah Bangsa. Bagi Umat Islam Bisa Melalui Zakat Atau Infaq, Sementara Umat Beragama Lain Bisa Dengan Dana Sosial, Atau Program-program Yang Mengarah Pada Kepedulian Terhadap Sesama Bangsa Indonesia. Semua Itu Harus Dilakukan Oleh Semua Umat Manusia, Bila Menginginkan Masyarakat Yang Tentram Dan Damai, Saling Menghargai Dan Juga Bisa Beribadah Sesuai Keyakinannya Masing-masing. (Ibnu Shomad)