Puisi : Hamalah

Image placeholder

Senja Memburamkan Mentari 

Tatkala Petang Merayu Langit 

Menjeda Rasa Dan Suara 

Bergelut Semilir Angin 

Aku Tetap Tenang Di Balik Janji Suci 

Beralaskan Tikar Lusuh 

Berpegang Pada Lembaran Penuh Arti 

Ketika Malam Menyapa Jiwa 

Aku Pun Tetap Terjaga 

Demi Mengingat Satu Halaman 

Untuk Kupersembahkan Setelah Fajar 

Meskipun Susah Dan Payah 

Ku Tetap Bersenandung Mesra 

Pada Sang Maha Cinta 

Sajaknya Yang Tak Biasa 

Pelipur Duka Bagi Hamba Yang Terluka 

Membuatku Candu Untuk Terus Melafalkannya 

Aku Memang Hanya Segelintir Debu 

Mengemban Kalam Ilahi Dianggap Tabu 

Meski Penuh Cacian, Sebelah Mata Orang Memandang 

Aku Tetap Bertahan 

Mengharap Ridho Tuhan Dalam Dekapan 

(Sinta Himatul Aliyah)