Namaku Santri…
Lahir Dari Rahim Seorang Wanita Yang Telah Bertaruh Nyawa
Ditimang Dan Disandang Oleh Pria Muda Yang Dulu Badanya Masih Perkasa
Yang Membalas Tangisku Dengan Senyum Bahagia
Berbisik Lirih Dengan Nafas Yang Sedikit Bernada
Lembut Masuk Ditelingaku Namun Tegas Mengenalkanku Pada Siapa Yang Menciptaku
Takbir Serta Syahadat Itu Begitu Menggema Menyapaku Dengan Doktrin Keimanan Yang Merdu Dan Bersahaja
Pria Dan Wanita Itu Memberi Kehangatan
Merawat Raga Mengemban Jiwa
Begitu Tulus Kulihat Mata Mereka
Merengkuh Tangan Kecilku, Membiarkanku Berlari Mengenal Dunia
Hingga Pria Kecilmu Ini Sudah Mulai Menginjak Belia
Perdebatan Mulai Kudengarkan
Atas Masa Depanku, Kemana Akan Dilabukan
Gerbang-gerbang Sekolah Formalitas Jadi Rujukan
Tinggi Rendah Busana Jadi Pertimbangan
Namun Ditempat Ini, Dibawah Naungan Kyai, Akhirnya Kaki Kutapakkan
Namaku Santri…
Disini Nama Itu Kudapati
Dengan Memejam Mata
Lalu Kutarik Dalam Nafas Sampai Relung Hati
Bissmillahirrohmanirrohim..
Aku Siap Mengabdi, Kyai
Namaku Santri…
Identitasku Sarung Dan Peci
Siang Malamku Menyatu Dengan Pekat Kopi
Asap Tembakau Ini Juga Membantuku Berdzikir Pada Ilahi Robbi
Tidak…
Rokok Dan Kopi Hanyalah Seonggok Penggiat Diri
Sebab Untuk Merengkuh Begitu Banyaknya Ilmu Tuhan, Perlu Tenangnya Rohani
Maka Fardhu Kifayah Kutetapkan Untuk Rokok Dan Kopi
semoga Allah Meridhoi
Namaku Santri…
Hari-hariku Terasa Begitu Indah
Kala Mulutku Fasih Menyuarakan Bait-bait Alfiyah
Kala Logika Dibenakku Tak Berseteru Dengan Halal Haram Hukum Syafi’iyah
Kala Bibirku Tak Lebih Untuk Ziyadah Dan Murojaah
Memperjuangkan Barokah Sanad Arwaniyyah
Kala Masih Kudapati Senyum Sang Murobbi Yang Selalu Bersahaja
Namaku Santri…
Sepantasnya Nama Yang Kudapati Ini Memang Takdir
Mengamban Amanah Luhur Dari Sang Qodir
Merasakan Hela Nafas Yang Didalamnya Terdapat Dzikir
Menjaga Hingga Benam Usia Menjumpa Akhir
Semoga Allah Selalu Memberikan “yassir Wala Tuassir”
Yang Selalu Kupanjatkan Hingga Matahari Tergelincir
“Semoga Allah Meridhoi Seluruh Nusantara Yang Membumikan Santri”
Namaku Santri…
M. Taufiqur Rochman
Puisi : Namaku Santri
